Minggu, 24 April 2016

K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

a)      Pengertian K3
Keselamatan kerja dideskripsikan sebagai keadaan saat seseorang merasa aman dan sehat dalam melaksanakan tugasnya. Keselamatan kerja merupakan keselamatan yang bertalian dengan mesin , pesawat , alat kerja , bahan  dan proses pengolahannya , landasan tempat kerja dan lingkungannya , serta cara-cara melakukannya .
Menurut Mondy dan Noe dalam Asep Deni (1995) , keselamatan kerja meliputi perlindungan karyawan dan kecelakaan ditempat kerja , sedangkan kesehatan kerja merujuk pada terbebasnya karyawan dari penyakit secara fisik dan mental . Tempat kerja adalah suatu ruangan /lapangan yang tertutup/terbuka , bergerak/tetap , tempat tenaga kerja bekerja/sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan usaha .
Kesehatan kerja merpakan suatu kondisi fisik , mental , sosial seseorang yang tidak saja bebas dari penyakit/gangguan kesehatan melainkan juga menunjukan kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan dan pekerjaan-pekerjaan .
Kesehatan kerja merupakan spesialisasi ilmu kesehatan/kedokteran beserta praktiknya yang bertujuan agar pekerja memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya baik fisik , mental , maupun sosial dengan usaha preventif dan kuratif terhadap penyakit /gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh faktor pekerjaan dan lingkungan hidup  .
Menurut Flippo (1984;537) program kesehatan kerja dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Physical Health
                                i.            Preplacement physical examinations ( pemeriksaan jasmani prapenempatan )
                              ii.            Periodic physical examinations for all key personnel ( pemeriksaan jasmani secara berkala untuk personalia )
                            iii.            Voluntary periodic physical examinations for all key personnel ( pemeriksaan jasmani berkala secara sukarela untuk semua personalia )
                            iv.            A well-equipped and staffed medical dispensary ( klinik medis yang mempunyai staf dan perlengakapan yang baik )
                              v.            Avaibility of trained industrial hygienist and medical personnel ( tersedianya personalia medis dan ahli higenis industry yang terlatih )
                            vi.            Systematic and preventive attention devoyed to industrial streses and strains ( perhatianyang sistematis dan prefentif yang dicurahkan pada tekanan dan ketegangan industrial )
                          vii.            Periodic and systematic inspection of previsions for propersaninations ( pemeriksaan-pemeriksaan berkala dan sistematis atas ketentuan untuk sanitasi/kebersihan yang tepat )
   2. Mental Health
                                i.            Avaibility of phyciatric and specialist instructions ( tersedianya penyuluhan kejiwaan dan psikiater )
                              ii.            Coorperations with outside phyciatric specialist and instructions ( kerjasanma dengan spesialis dan lembaga-lembaga psikiater dan luar organisasi )
                            iii.            Educations of company personnel concerning the nature and importance of the mental health problem ( pendidikan personalian pekerjaan sehubungan dengan hakikat dan pentingnya kesehatan mental )
                            iv.            Development and maintenance of aproper human relations program ( pengembangan dan pemeliharaan program hubungn kemanusiaan yang tepat )
B. Hal-hal yang mempengaruhi K3 :
   1. Kapasitas kerja
Gambaran status kesehatan masyarakat Indonesia :
             a. 30-40% masyarakat pekerja kurang kalori protein
             b. 30% masyarakat anemia gizi
             c. 35% masyarakat kekurangan zat besi tanpa anemia
   2. Beban Kerja
Beban kerja meliputi beban kerja fisik dan mental . faktor lain yang turut memperberat beban kerja antara lain : tingkat gaji dan jaminan sosial bagi pekerja yang masih relative rendah .
   3. Lingkungan Kerja
Apabila tidak memenuhi persyaratan dapat mempengaruhi kesehatan kerja sehingga dapat menimbulkan kecelakaan kerja ( ooccupational accident ) , penyakit akibat kerja dan penyakit akibat hubungan kerja (occupational disease and work releated disease ) . penyakit akibat kerja :
Penyakit yang mempunyai penyebab yang spesifik/asosiasi kuat dengan pekerjaan , umumnya terdiri atas 1 agen penyebab yang sudah diakui . penyebabnya antara lain :
Ø  Golongan fisik ( bising , radiasi , suhu ekstrem , tekanan udara , vibrasi , dan penerangan )
Ø  Golongan kimiawi ( semua bahan kimia dalam bentuk debu , uap , gas , larutan , kabut , dsb )
Ø  Golongan biologis ( bakteri , virus , jamur )
Ø  Golongan fisiologis/ergonomis ( desain tempat kerja dan beban kerja )
Ø  Golongan psikososial ( stress psikis , kerja yang monoton dan tuntutan kerja )
Kriteria umum penyakit akibat kerja :
Ø  Adanya hubungan antara tempat kerja terbuka yang spesifik dan penyakit
Ø  Adanya fakta bahwa frekuensi kejadian penyakit pada populasi pekerja lebih tinggi daripada masyarakat umum
Ø  Penyakit dapat dicegah dengan melakukan tindakan preventif ditempat kerja
Tujuan K3
   Tujuan k3 adalah untuk tercapainya keselamatan karyawan saat bekerja dan setelah bekerja .
1.      Tujuan K3 ditinjau dari perusahaan dan karyawan
a.       Tujuan K3 untuk perusahaan
v  Meningkatkan kinerja dan omzet
v  Mencegah kerugian (total loss control minimal)
v  Memelihara sarana dan prasarana
                                        b. Tujuan K3 untuk karyawan
v  Meningkatkan kesejahteraan jasmani dan rohani karyawana
v  Meningkatkan penghasilan
v  Untuk kinerja yang berkesinambungan
                    2. Tujuan K3 ditinjau dari lingkungan
                                        a. Manfaat lingkungan yang aman dan sehat
                                        peningkatan-peningkatan terhadap K3 akan menghasilkan :
v  Meningkatkan produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang hilang
v  Meningkatkan efisiensi dan kualitas kerja yang lebih berkomitmen
v  Menurunnya biaya-biaya kesehatan dan asuransi
v  Tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran langsung yang lebih rendah karena menurunnya pengajuan klaim
v  Fleksibilitas dan adaptabilitas yang lebih besar sebagai akibat dari meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikan
v  Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra perusahaan
                                        b. Kerugian lingkungan kerja yang tidak aman dan tidak sehat
jumlah biaya yang besar sering muncul karena ada kerugian akibat kematian dan kecelakaan ditempat kerja serta kerugian menderita penyakit yang berkaitan dengan kondisi pekerjaan .
                    3. K3 ditinjau dari bidang pekerjaan
                    Bagi aspek fisik maupun sosio-psikologis lingkungan pekerjaan membawa dampak kepada keselamatan dan kesehatan kerja , antara lain :
                                        a. Kecelakaan kerja
                    karakteristik yang dapat menjelaskan perbedaan tingginya tingkat kecelakaan antar organisasi
v  Organisasi tingat kecelakaan berbeda menurut jenis industry
v  Pekerja yang mudah celaka
                                        b. Penyakit yang diakibbatkan pekearjaan
sumber potensial penyakit-penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan sama beragamnya seperti gejala-gejala penyakit tersebut
v  Kategori penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan
v  Kelompok-kelompok pekerja yang beresiko
                                        c. Kehidupan kerja berkualitas rendah
                                        d. Stress pekerjaan
                                        contoh penyebab stress kerja :
v  Perubahan organisasi
v  Tingkat kecepatan kerja
v  Lingkungan fisik
v  Pekerja yang rentan stress
                                        e. Kelelahan kerja
                                    sejenis stress yang banyak dialami oleh orang-orang yang bekerja dalam pekerjaan pelayanan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar